bayanganmu yang masih abu-abu telah membunuh kesunyianku malam ini.
senyum tipis dibalik bibirmu memecahkan seluruh jaringan saraf dimataku.
rambut lusuhmu sukses membuatku selalu ingin membelainya.
entah apa yang istimewa dari tanganmu, yang hingga detik ini selalu ku cari-cari kesempatannya agar bisa kuraih.
namun sepertinya, punggungmu yang selalu ku tatap kini kian menjauh.
kini aku sadar, kamu tidak nyata.
namun, satu yang aku tau pasti, perasaanku ini lebih dari sekedar kata nyata.
dan biarlah kini, aku, di jam sepuluh malam ini tetap merindukanmu.
dan sampai detik waktu malam merajai hingga pagi mendatang, biarkan ku tetap meleburkan khayalan dan imajiku.
0 comments:
Posting Komentar