Anime : Assassination Classroom REVIEW

kelas yang di tugasin buat ngebunuh gurunya sendiri? emang ada?

ya ada, cuma di anime ini! murid-murid SMP sekolah Kunigigaoka ini diberi misi untuk membunuh gurunya sendiri yang katanya sih akan menghancurkan bumi beberapa bulan lagi. kenapa begitu? karena kalau sampai waktu yang di tentukan gurunya ini tidak terbunuh, dia akan meledak sendiri dan menghancurkan bumi serta isi-isinya!

guru itu sendiri diberi nama oleh muridnya dengan panggilan Koro-sensei. Koro-sensei sendiri adalah sejenis makhluk alien berwarna kuring menyerupai gurita, karena memiliki beberapa tentakel di tubuhnya. anime ini dirilis pada 21 Maret 2015 di Jepang dan merupakan adaptasi dari manga dengan judul yang sama karya Yusei Matsui.

episode pertama dalam series ini akan memudahkan kamu mengarahkan kedalam cerita. series ini melibatkan ruang kelas siswa yang dikenal dengan kelas 3-E. Murid-murid kelas itu pun ditugaskan oleh pemerintah untuk membunuh makhluk yang dikenal sebagai "Koro-sensei" dengan janji hadiah sebesar 10 miliar yen. Tujuan utamanya melibatkan para siswa yang benar-benar mencoba membunuhnya karena dalam waktu sekitar satu tahun, dia akan meledakkan Bumi. Akan tetapi tugas ini terbukti sangat mustahil, dengan kecepatan Mach 20, Koro-sensei selalu berhasil lolos dari rencana-rencana pembunuhan oleh muridnya. Alasan mengapa siswa kelas 3-E ditugaskan untuk membunuh Koro-sensei adalah karena permintaan Koro-sensei sendiri. Jika pemerintah menolaknya dia mengancam akan melarikan diri, mengingat ia mampu bergerak Mach 20 atau sekitar 24000 km/jam.

tapi tunggu sebentar, kalian mungkin bertanya pada diri sendiri, mungkin saja menganggap bahwa anime ini memiliki alur cerita yang absolut dan dark. tapi ini nggak seperti kedengarannya karena seri ini sebenarnya cukup ringan dan menyenangkan. saat mendengar istilah "pembunuhan" ke dalam judul apa pun, kalian mungkin beranggapan atau mengharapkan kekerasan haus darah atau pembunuhan secara brutal. tapi tapiiii, seri ini mengubahnya menjadi serial komedi penuh aksi yang agak lucu dari kehidupan sekolah sehari-hari. tema pembunuhan sebenarnya diangkat sebagai pondasi yang absolut dalam hal eksekusi cerita.

kalian bisa nonton anime ini di Netflix, atau link anime manapun. guesendiri nontonnya di Netflix waktu itu. komen dibawah yah kalau kalian udah nonton Anime ini! xixi

90's Music : HAIM

halo, udah lama banget ya kayaknya gak update di blog sendiri haha karena lupa dan emang udah engga ada waktu buat nulis atau recomend music lagi atau review-review film lagi huhu. sedih gak sih? enggak yah? haha ku usahain bakal terus bisa nulis di blog yaa!

kali ini mau recomend Music yang easy listening, dari segi style musicnya sendiri sih kayak ngedengerin music era-era 90an gitu. gue sendiri sukak banget dengerinnya karena mereka lagunya bikin kayak mau goyang ala-ala joget jadul gitu hahaha.

untuk nama bandnya sendiri adalah HAIM. Haim sendiri adalah sebuah band pop/rock dari Ameria Serikat; Los Angeles. awal berkarir di tahun 2007, gue sendiri udah mulai dengerin lagu mereka ini di lagu mereka yang judulnya "Falling" awal gue dengerin itu kira-kira ditahun 2013. langsunggggg sukak, wah kacau sih musicnya. apalagi ngerasa amaze ternyata mereka adalah 3 cewek kakak-beradik dalam satu grup band! iya cewek semua dan mereka semua nyanyi sambil main music. untuk dari kakak pertama ada Este, di bagian bass. dari kakak kedua ada Danielle, dibagian gitar. dan adik paling bontot ada Alana, di bagian synthesizer.

gue suka banget sih sama mereka, sekali mereka adalah cewek-cewek yang bisa nyanyi tapi mereka juga nunjukin skill mereka di instrumen music mereka.

ini lagu pertama dari mereka yang masuk ke kuping gue dan akhirnya gue terus-terusan kepo buat cari tau semua lagu-lagu dari HAIM. durasi dari lagunya sendiri 4 menit 17 detik, dan lagu ini adalah lagu pertama dalam album "Days Are Gone" yang dirilis pada tahun 2013. 

gue kasih recomend lagi ya beberapa lagu mereka yang jadi favorit gue.

jadi gimana gaes? kali ini setuju gak sama gue kalau music mereka itu emang ngingetin kita kayak di era 90an? 

Ketidakpastian.

Apakah bisa, dikatakan "pantas" kalau saya mengkhawatirkan Tuan?

Apakah bisa, dikatakan "pantas" kalau saya mencemaskan keadaan Tuan?

Apa saya masih bisa berangan dan meliarkan fikiran saya atas ekspetasi - ekspetasi nakal yang terbenam dibenak saya?

Saya masih enggan untuk bertanya dan terlalu pengecut untuk meminta apa arti dari semua perjalanan ini.

Kemungkinannya adalah, saya terlalu nyaman berada di dalam batas garis abu - abu, entah sampai kapan.

Tapi Tuan, saya bahagia atas ketidakpastian ini.

Saya hanya bingung harus melangkah kemana esok.

Haruskah saya terus berjalan walau saya tidak tau arah kemana saya berjalan, entah di depan sana ada persimpangan jalan atau malah menemuan kebuntuan.

Entah saya memang harus berhenti.

Saya hanya tidak ingin ekspetasi liar saya semakin dalam.

Kisah Seorang Lelaki

Ada seorang laki-laki yang pernah menorehkan luka

Di tubuhku

Di hatiku

Di warasku

Ada seorang laki-laki yang pernah menjadi malaikat

Jadi penyelamat dalam titik terendah

Jadi telinga dua puluh empat jam

Jadi lengan untuk berpulang

Jadi hati untuk dicintai

Ada seorang laki-laki yang pernah melihatku telanjang

Melihat buah dadaku yang terbuka

Melihat lekukan pinggulku

Meninggalkan setiap jejak jemarinya pada tubuhku

Meninggalkan bekas bibirnya pada leherku

Menanamkan nikmat ke dalam lubang tubuhku

Membuatku meringis dan merintih dalam garis batas perih dan nikmat

Ada seorang laki-laki yang kini melangkah pergi

Meninggalkan aku sendirian, telanjang kedinginan

Haus akan sentuhannya sekali lagi

Haus akan rasa yang pernah ia tinggalkan

Berkata bahwa aku butuh nikmat

Padahal yang aku butuhkan adalah cinta untuk kembali merasa menjadi manusia

Ada seorang laki-laki yang sudah hapal tubuh polosku

Berkeliaran di luar sana

Tanpa bisa kuingat di mana dia, bagaimana kebiasaannya

Bertransformasi dari lelaki yang berbagi peluh dan cinta denganku

Menjadi orang asing yang pernah melihatku telanjang

Aku takut

Sebab seseorang di luar sana punya kekuatan untuk menjatuhkan aku sekali lagi

Tak cukup menyakiti dengan meninggalkanku

Pula harus ditambahkan luka karena hapal bagaimana dadaku turun mengikuti tarikan bumi

Bagaimana pinggangku melekuk melebar

Bagaimana bokongku menukik melawan tarikan bumi

Bagaimana tulang leherku mencuat berbekas merah akibat perbuatannya

Ada seorang laki-laki

Tahu aku telanjang

Di luar sana

Kemudian dia berjalan di alam luas

Memegang rahasiaku

Meninggalkan aku yang tersesat dalam rasa sepi

Kemudian dalam sesatku dan butaku

Dalam babak belurku

Aku berharap ia tidak membunuhku sekali lagi