Jumat, 28 Februari 2014

Aku Yang Salah.

Untuk wanita yang selalu ku buat menunggu.

Bukannya aku tak mau untuk menjenjang ke hubungan yang melebihi dari teman. Perlu kamu ketahui dulu sayang, aku mempunyai sebab. Aku bukannya tak sayang padamu, atau semua hal negative yang selama ini kamu pikirkan tentangku. Hanya saja . . . Aku takut.
Pertama, aku takut kalau nantinya kamu menemui laki - laki yang lebih baik dariku nantinya. Tentu pastinya saat itu aku sudah sangat mencintaimu. Bahkan sekarang-pun aku sudah sangat mencintaimu. Aku takut kalau kamu yang akan mencampakkan ku terlebih dulu.

Mengetilah sayang, aku seperti ini mempunyai hal - hal tertentu. Bukannya aku tak perduli pada-mu, hanya saja aku memang tak bisa menunjukan perhatian dan rasa sayangku padamu. Aku bukan laki - laki yang mudah mengungkapkan persaannya pada wanita manapun, tentunya padamu juga.
Masa kamu tak tau perasaanku? Pasti tau dan kamu bisa lihat dari caraku yang selalu marah - marah kalau kamu lupa makan dan sering tidur dini hari. Aku hanya bisa bersikap seperti itu, sayang.
Apa masih belum cukup untuk menunjukan rasa ini padamu?

Aku bukannya ingin membuat kamu menunggu, tapi aku belum yakin apakah kita pantas bersatu. Maaf kan aku, aku memang laki - laki yang bodoh yang hobby-nya selalu membuatmu menangis. Tapi sejujurnya, dalam celah - celah hati kecilku-pun aku tak tau harus berbuat apa. Menghapus air mata-mu saja aku tak berhak atasnya. Apa lagi meminjamkan pundakku untuk tempat kamu menangis. Padahal penyebab air mata-mu mengalir deras itu-pun karena aku. Apakah aku ini masih pantas untukmu?
Aku juga muak dengan diriku yang seperti ini. Aku juga terluka dengan sikapku sendiri.

Ya, memang mau-ku kamu pergi. Karena aku benci setiap kali kamu menangis hanya karena aku ini. Apa yang harus kamu tangisi? Aku sudah cukup terlalu jauh meninggalkan-mu tapi kenapa kamu masih nangis?
Tak perlu kamu membawa nama-ku lagi dalam do'amu. Belajarlah tegas sayang, untuk apa lagi kamu mempertahankan ku yang selalu membuat hati mu teriris? Untuk apa lagi kamu menangisi aku yang tak pernah sedikitpun sibuk memikirkan kamu?

Cukup kamu pergi, tinggalkan laki - laki tolol seperti ku ini sendirian. Aku terlalu terbiasa berteman dengan sepi. Disana, luka - luka hati ku selalu terobati.
Jangan kau kejar bahkan kau tangisi aku lagi, Aku yang salah. Aku pergi.



                                                                                                                         Dari laki-laki,
                                                                                               yang selalu ingin membelai
                                                                                                            rambutmu
 

Deshious :) Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang